datanews.id - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Riau berhasil menggugah antusiasme masyarakat Desa Bandar Sungai, Kecamatan Sabak Auh, dengan sosialisasi inovasi pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan edukasi tentang pengelolaan limbah, tetapi juga membuka peluang usaha baru yang menjanjikan bagi masyarakat setempat.
Dalam kegiatan sosialisasi yang berlangsung meriah, mahasiswa KKN-MBKM secara detail menjelaskan proses pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah yang ternyata sangat sederhana.
Pertama, minyak jelantah yang telah disaring dibersihkan hingga benar-benar bebas dari kotoran. Kemudian, minyak jelantah dipanaskan bersama sterin yang nantinya akan membuat minyak mengeras.
Setelah itu, campuran tersebut dituang ke dalam cetakan yang telah disiapkan. Untuk memberikan aroma yang khas, dapat ditambahkan sereh/essential oil/ minyak kayu putih sebelum campuran dituang. Terakhir, lilin dibiarkan mengeras sebelum kemudian siap digunakan.
Liza Sabilla Putri salah seorang mahasiswa KKN-MBKM, mengungkapkan, pihaknya berharap dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat dapat lebih peduli terhadap lingkungan dengan cara mengolah limbah minyak jelantah menjadi produk yang bernilai tambah.
"Selain itu, pembuatan lilin aromaterapi juga dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi keluarga," katanya.
Ibu Rita, salah seorang peserta sosialisasi mengaku sangat tertarik dengan ide pembuatan lilin aromaterapi ini.
"Saya tidak menyangka membuat lilin aromaterapi semudah ini. Selain bisa mengurangi limbah minyak jelantah, saya juga bisa menghasilkan produk yang unik dan bermanfaat. Saya pikir ini bisa menjadi peluang usaha yang bagus," ujarnya.
Senada dengan ibu Rita, ibu Syam juga melihat potensi bisnis yang besar dari pembuatan lilin aromaterapi.
"Banyak orang sekarang mencari produk-produk alami dan ramah lingkungan. Lilin aromaterapi dari minyak jelantah ini bisa menjadi alternatif yang menarik, apalagi dengan berbagai pilihan aroma yang bisa kita buat," tambahnya.
Selain memberikan manfaat ekonomis, pembuatan lilin aromaterapi juga memiliki dampak positif bagi lingkungan. Dengan mengolah minyak jelantah menjadi produk yang bermanfaat, kita turut mengurangi pencemaran lingkungan akibat pembuangan minyak jelantah sembarangan.
Mahasiswa KKN berharap setelah kegiatan sosialisasi ini. Pertama, mereka berharap masyarakat dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh untuk membuat lilin aromaterapi secara mandiri.
Kedua, mereka berharap produk lilin aromaterapi ini dapat diterima pasar dan menjadi sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat.
Ketiga, mereka berharap kegiatan ini dapat menginspirasi kelompok masyarakat lainnya untuk melakukan inovasi serupa dalam mengolah limbah menjadi produk yang bernilai tambah. (rls)